Minggu, 22 Maret 2015

Tips Mengatasi Writer’s Block

muncul kalimat, “Mau nulis apalagi ya?”. Kejadian selanjutnya bisa ditebak, diam, memandangi layar laptop, dan akhirnya matikan laptop. Besoknya butuh waktu lebih lama untuk kembali mengingat poin apa yang ingin dituliskan.

Sama seperti penyakit pada secara umum yang ada obatnya, begitu juga writer’s block. Penyakit satu ini juga ada obatnya. Ada beberapa cara untuk mengatasi writer’s block, antara lain:

Tandem writing

Tulis minimal dua tema dalam satu waktu. Menulis dengan tema yang sama terlalu lama bisa membuat bosan. Tandem writing bisa dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi kebosanan yang datang. Bila ‘buntu’ dengan tema yang satu, ganti menulis tema yang lain. Keuntungannya, dalam satu waktu bisa menghasilkan dua tulisan sekaligus.

Buat Kerangka Tulisan

Sebelum menulis biasakan untuk membuat kerangka yang berisi poin apa saja yang akan ditulis. Sehingga bila tetiba blank ditengah jalan, bisa ‘nyontek’ kerangka yang sudah dibuat.

Fokus

Setiap orang punya cara untuk fokus. Ada orang yang hanya bisa fokus bila sambil mendengarkan musik. Tapi ada juga yang justru tambah buyar ketika ada sedikit saja mendengar suara. Jadi, menemukan gaya fokus adalah langkah awal untuk menulis hingga selesai.

Tetap Menulis

Writer’s block itu pada hakekatnya seorang penulis mengalami kebuntuan ide untuk melanjutkan tulisannya. Maka, untuk menghalaunya, terus saja menulis. Bila yang ditulis adalah tema yang tidak serius, kalimat “Wah, sepertinya sudah kehabisa kata nih” bisa dijadikan pilihan untuk membunuh kebuntuan. Sejatinya menulis itu seperti memasak. Semakin sering dilakukan maka akan semakin lihat dan piawai. Maka bila ingin lancar menulis dan terhindar dari writer’s block, sering-seringlah menulis. Apapun itu.

Sumber: www.fimadani.com

Sabtu, 21 Maret 2015

Prajurit Fikrah dan Aqidah

barisannya menjadi kacau dikarenakan mereka mengejar obsesi-obsesi dunia, bersikap pragmatis, dan para kadernya berlomba-lomba menjadi manusia gila hormat.

Fenomena itu seharusnya menjadi pelajaran bagi kita. Kita tak boleh selalu mengulang kembali kesalahan-kesalahan yang dilakukan mereka. Umat sudah lelah melihat kegagalan demi kegagalan. Tanpa melakukan perbaikan yang serius maka kita tak bisa meraih masa depan umat yang gemilang.

Sungguh Allah Ta’ala telah memberikan taufik kepada Imam Al-Banna rahimahullah ketika meletakkan Al-Ikhlas [keikhlasan] sebagai rukun baiat kedua setelah sebelumnya beliau menjadikan Al-Fahm [kepahaman] sebagai rukun baiat pertama. Tindakan yang dilakukan Al-Banna tidak menyalahi pembagian agama yang dilakukan para fuqaha. Mereka mengatakan bahwa ajaran agama dikelompokkan dalam tiga bagian: niat, ilmu, dan amal. Ketiga komponen itu tak bisa dipisahkan satu dari yang lain. Bila amal harus dengan niat dan ilmu maka kita menjadi tahu bahwa Allah Ta’ala tak akan memberkahi amal-amal kita kecuali ketika kita mengikhlaskan niat-niat kita dan melaksanakan amal-amal tersebut berdasarkan ilmu dan pemahaman.

Sementara dari ketiga bagian agama di atas yang paling sering ditimpa kerusakan adalah bagian pertama. Mungkin orang sudah banyak beramal, tilawah Al-Qur`an siang dan malam, menghabiskan waktu dalam dakwah, serta pernah terlibat di font-front jihad tetapi diakhirat amal-amal mereka itu tidak diterima dan dicampakkan sehingga bagaikan debu-debu berhamburan.

Gerakan Islam yang memulai langkah dengan mentarbiyah individu, selanjutnya mengorganisir [mentanzhim] mereka dalam sebuah barisan dakwah, kemudian memaksimalkan semua potensi kadernya untuk mewujudkan Islam di alam realitas melalui negara yang berkuasa berdasarkan syariah, sangat membutuhkan orang-orang shalih yang bisa memadukan niat, ilmu, dan amal. Bahkan keberadaan orang-orang shalih yang punya tiga komponen tersebut merupakan sebuah tuntutan yang aksiomatik.

Firman Allah Ta’ala dalam Surat Huud ayat 117, “Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang melakukan perbaikan,” menegaskan kesimpulan tersebut.

Kalimat “al mushlihuun” [orang-orang yang melakukan perbaikan] adalah orang-orang yang shalih secara pribadi dan bekerja memperbaiki manusia. Sedang keshalihan pribadi dan keberhasilan memperbaiki manusia tak bisa diwujudkan kecuali kader-kader dakwah memiliki keikhlasan secara zhahir dan bathin serta sudah mencapai derajat ikhlas seperti yang disebutkan dalam hadits,

“Barangsiapa meninggalkan dunia ikhlas karena Allah semata tak ada sekutu bagi-Nya, dia menegakkan shalat dan membayar zakat, dia meninggalkannya sedang Allah ridha kepadanya.” [HR. Ibnu Majah]

Karena itu, wahai saudaraku, pahamilah bahwa sebagai kader dakwah kalian adalah prajurit-prajurid fikrah dan aqidah [junuudul fikrah wal ‘aqiidah].

Imam Hasan Al-Banna rahimahullah mengatakan,

“Dan yang saya maksudkan dengan keikhlasan [al ikhlaash] adalah seorang saudara muslim [akh muslim] meniatkan seluruh ucapan, perbuatan, dan jihadnya karena mengharap [melihat] wajah Allah, mengharapkan ridha-Nya, dan [mengidamkan] palasan pahala yang baik tanpa melihat kepada bendera atau penampilan atau kemuliaan atau gelar atau posisi atas atau posisi bawah. Dengan begitu, ia menjadi prajurit fikrah dan aqidah, bukan prajurit pemburu dunia dan pengejar manfaat.

Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri [kepada Allah].” [QS. Al-An’aam: 162-163]”

Kalau kita tak mampu menjadi orang shalih yang punya tiga komponen: niat, ilmu, dan amal, maka urungkanlah pikiran memperbaiki manusia melalui dakwah. Kubur dalam-dalam pikiran tersebut. Karena tak terpenuhi syarat itu besar potensinya dalam menciptakan fitnah dibarisan pada aktifis dakwah dan menciptakan malapetaka baru bagi umat yang berdampak membuat mereka tambah apatis.

sumber: www.fimadani.com

Jumat, 20 Maret 2015

Jumat, 13 Maret 2015

Seorang Insinyur Menghafal Satu Ayat Al-Qur`an Setiap Hari Hingga Khatam

Siapa bilang menghafal Al-Qur`an hanya untuk lulusan kampus agama? Siapa bilang menghafal Al-Qur`an itu hanya mudah bagi orang yang muda usianya? Buktinya, banyak penghafal Al-Qur`an dari kampus umum dan ada yang mulai menghafal di umur 30 bahkan 40 tahun.

Siapa bilang juga menghafal Al-Qur`an itu sangat mudah bagi yang sudah paham bahasa Arab atau orang Arab? Buktinya, banyak pakar bahasa arab yang tidak menghafal Al-Qur`an. Banyak juga orang Arab yang sehari-hari berbahasa Arab tidak menghafal Al-Qur`an.

Intinya, menghafal Al-Qur`an itu tidak memandang usia, negara dan bahasa yang dituturkan. Tidak pula khusus bagi kampus-kampus tertentu.

Di sebuah negara Arab, ada seorang insinyur di dalam bidang komputer yang memulai perjalanannya bersama Al-Qur`an semenjak usianya 39 tahun, ketika dia menghadiri salah satu halaqah (kelompok) tahfizh Al-Qur`an untuk orang dewasa di salah satu masjid.

Insinyur ini bergabung dengan halaqah tersebut. Kemudian meminta kepada guru halaqah agar diizinkan untuk menghafal satu ayat saja setiap hari. Peserta halaqah yang lainnya terkejut dan mereka berkata kepadanya, “Umurmu akan habis sebelum engkau menghafal Al-Qur`an 30 juz.”

Namun, sang insinyur terus bersikeras terhadap permintaannya tersebut dan tentu saja guru mengabulkan permintaannya tersebut.

Keesokan harinya dia menemui guru tersebut untuk membaca ayat Al-Qur`an dengan melihat mushaf, lalu dikoreksi oleh gurunya. Kemudian dia datang pada hari berikutnya untuk membacakannya kembali tetapi dengan bentuk hafalan. Begitulah hari-harinya bersama Al-Qur`an.

Sang insinyur berkata tentang dirinya,

“Alhamdulillah, aku sebenarnya memiliki ingatan yang kuat, dan aku juga mampu menghafal Al-Qur`an lebih banyak dalam satu hari, tetapi aku mewajibkan diriku untuk melakukan hal ini.”

Insinyur itu adalah seorang yang rajin dan tak pernah terlambat terlebih lagi tidak menghadiri halaqah. Hari demi hari berlalu, demikian juga bulan demi bulan, dia tetap pada pendiriannya. Hingga sampai pada bagian akhir dari Al-Qur`an, dia menambah jumlah ayat yang dihafal dalam sehari. Hal itu dimungkinkan karena surat-suratnya pendek dan mudah dihafal.

Pada akhirnya, sang insinyur berhasil menghafal Al-Qur`an 30 juz. Dia juga mendapatkan ijazah dengan sanad yang bersambung kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada bacaan Hafsh dari Ashim.

Sesuatu yang mengherankan adalah banyak di antara para peserta halaqah yang dulu bersama dengannya dan yang lebih dahulu menghafal, masih belum menyelesaikan hafalannya. Sebab, mereka tidak rajin menghadiri halaqah.

Itu adalah karunia Allah Ta’ala yang Dia berikan kepada siapa saja yang kehendaki-Nya dan hanyalah Allah pemilik karunia yang besar itu.

Sumber: www.fimadani.com

SUDAH HAFAL BERAPA JUZ?



Pertanyaan ini bisa jadi tidak mudah dijawab. Karena tidak semudah menjawab pertanyaan, “Sudah kelas berapa?” atau, “Sudah semester berapa?”

Jawabannya juga bisa jadi bergantung kepada metode menghafalnya, apakah berdasarkan kualitas hafalan atau kuantitas hafalan.

Pertanyaan “berapa” itu sendiri sebenarnya menunjukkan bahwa yg ditanyakan adalah kuantitas. Namun ternyata jika berkaitan dengan hafalan seseorang, hampir tidak pernah ada pertanyaan tentang kualitas, “Bagaimana hafalannya?”

Ada dua orang akhwat yang saya kenal. Yang satu memiliki hafalan 10 juz, yang satu lagi hafalannya sudah selesai 30 juz. Jika pertanyaannya adalah “berapa”, tentu yang lebih baik adalah yang sudah hafal 30 juz. Tapi jika misalnya keduanya diminta melantunkan juz yang sama, akan tampak perbedaan kualitasnya.

Yang sudah selesai 30 juz ternyata tidak sanggup membacakan juz satu dengan lancar, berbeda dengan yang hafalannya baru 10 juz.

Contoh yang saya sebutkan tadi menunjukkan bahwa hafalan yang banyak belum tentu berkualitas, walaupun yang terbaik adalah keduanya sekaligus: hafal banyak dan berkualitas pula.

Tentu keduanya tidak bisa dicapai sekaligus melainkan harus satu per satu. Jadi pilihannya adalah, mau menambah hafalan sebanyak-banyaknya kemudian baru dilancarkan.. Atau melancarkan hafalan yang sudah ada baru kemudian menambah hafalan berikutnya.

Seorang ikhwan yang sudah menyelesaikan hafalan 30 juz, ketika ditanya, “berapa hafalannya,” dia malah ragu dan bingung menjawabnya. Karena sebagian besar hafalannya ternyata tidak lancar dan bahkan ada juga yang sudah terlupa.

Guru saya bercerita bahwa beliau menghafal Quran dalam waktu kurang lebih 3 tahun dan kemudian menghabiskan 3 tahun berikutnya untuk melancarkan hafalannya. Beliau adalah seorang juara hifzhil Quran internasional dan kualitas hafalannya tidak bisa diragukan. Beliau memiliki berbagai sanad hafalan (bukan cuma sanad bacaan) dari berbagai riwayat, mulai dari sanad yang paling mudah sampai sanad yang paling tinggi tingkat kesulitannya.

Jadi jika ada orang yang bilang bisa menghafal Quran dalam waktu yang sangat singkat, sebelumnya tentu patut kita syukuri. Namun juga perlu kita tanya lebih lanjut apakah hafalannya masih diingat semua atau banyak yang sudah lupa? Berapa yang masih ingat dan berapa yang sudah lupa? Apakah sudah lancar semua atau banyak yang tidak lancar? Berapa yang masih lancar dan berapa yang tidak lancar?

Dan itu juga belum termasuk kualitas bacaannya dari segi tajwid dan makharijul huruf.

Jadi jika pertanyaan seperti itu terlalu banyak, mungkin sebaiknya kita sama sekali tidak perlu bertanya, “Sudah hafal berapa juz?”

www.fimadani.com

Kamis, 12 Maret 2015

CINTA BUTA YANG MENGGERUS IMAN

Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas tubuh demi tubuh pasukan romawi. Ia adalah dulunya termasuk dari Tabi'in (270 H) yang HAFAL AL QURAN. Namanya adalah sebaik-baik nama, 'Abdah bin 'Abdurrahiim. 
Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang MUJAHID nan NAN HAFAL AL QURAN, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya...???

Namun tak dinyana, akhir hayatnya mati dalam kemurtadan dan hilang semua ISI AL QURAN dalam hafalannya melainkan 2 AYAT SAJA YANG TERSISA. Ayat apakah itu?? Apakah penyebabnya..?? Inilah kisahnya :

Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang romawi. Ia hantarkan orang romawi itu ke neraka dengan pedangnya.

Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang WANITA ROMAWI, tidak dengan pedang melainkan dengan ASMARA.

Kaum muslimin sedang mengepung kampung romawi. Tiba-tiba mata 'Abdah tertuju kepada seorang wanita romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorangpun dijamin tak lolos su’ul khotimah.

Tak tahan, iapun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih:

“Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?”

Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama nashrani maka aku jadi milikmu.”

Syahwat telah memenuhi relung hati 'Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa beriman, tuli peringatan dan buta Al Quran. Hatinya terbangun tembok anti hidayah.

Khotamallaahu ‘ala qulubihim wa’ala sam’ihim wa’ala abshorihim ghisyawah… Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan islam. Ia rela murtad.
Menikahlah dia didalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorg hafidz yang hatinya dipenuhi Al Qur’an meninggalkan Allah dan menjadi hamba salib?

Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, "Dimana Al Quran mu yang dulu???"

Ia menjawab, "Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali 2 ayat saja yaitu :

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ

"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim."

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ.

"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).
(QS. Al Hijr: 2-3)

Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yg terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum nashrani. Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati. Mati dalam keadaan MURTAD.

Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan.

Saudaraku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk diakhir hayat.

Ma taraktu ba’di fitnatan adhorro ‘ala ar rijaal min nisaa…

"Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yg maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita." (muttafaq ‘alaih).

**Disarikan dari tulisan DR. Hamid Ath Thahir dari buku "Di bawah Kilatan Pedang" (101 Kisah Heroik Mujahidin)‎

Selasa, 10 Maret 2015

Setelah Juara 1 Tingkat Kabupaten, Bersiap ke Tingkat Karesidenan


Setelah maju ke final dan mendapat juara 1 , Afida Hidayatu Sofia, pelajar putri dari SMP Muhammadiyah 5 Kandangan ini, mulai mempersiapkan diri maju ditingkat Karesidenan Kedu. Pertandingan akan dilaksanakan di Magelang besok tanggal 14 Maret 2015.

Sebagaimana diketahui, bahwa dalam Pertandingan Pencak silat yang di selenggarakan tanggal 6 - 8 Maret di Lapangan Tenis Indor yang lalu, siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 5 Kandangan memperoleh Juara 1 Pelajar putri atas nama Afida Hidayatu Sofia dan Juara 2 untuk pelajar Putra atas nama Muhammad Oka Saputra.

Semoga dengan prestasi yang diperoleh tersebut akan menjadi langkah awal kemenangan di tingkat selanjutnya.

POLRES AMANKAN MORTIR

TEMANGGUNG, Kepolisian Resort Temanggung mengamankan mortir yang ditemukan Budi Marwoto (55) warga Desa Kenalan Kecamatan Kranggan Temanggungdi kali Progo baru-baru ini. Kapolres Temanggung AKBP Dwi Indra Maulana dikantornya Senin (9/3) mengatakan, mortir diduga masih aktif dan sisa perang kemerdekaan saat melawan Belanda. Dari identivikasi yang dilakukan mortir dibuat pada tahun 1945. Berwarna hitam dan memiliki panjang sekitar 30 sentimeter dengan diameter antara 6-7 sentimeter.Terkait hal itu sekitar lokasi sudah diberi garis polisi untuk mengantisipasi agar tidak ada warga yang mendekat. Ia mengemukakan mortir akan dibawa ke mako Brimob atau diledakkan.

Kamis, 05 Maret 2015

INFO NOMOR PENTING YANG JARANG DIKETAHUI ORANG TAPI PERLU DAN PENTING..!!

1. Nomor Darurat utk telepon genggam adalah 112. Jika anda sedang di daerah yg tdk menerima sinyal HP & perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112 dan HP akan mencari otomatis network apapun yg ada utk menyambung kan nomor darurat bagi anda. Dan yg menarik, nomor 112 dpt ditekan biarpun keypad dlm kondisi di lock.

2. Kunci mobil anda ketinggalan di dlm mobil? Anda memakai kunci remote? Kalau kunci anda ketinggalan dlm mobil & remote cadangan nya ada di rumah, anda segera telpon orang rmh dgn HP, lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil & minta org rumah utk menekan tombol pembuka pd remote cadangan yg ada dirumah.
Pd waktu menekan tombol pembuka remote, minta org rmh mendekatkan remotenya ke telepon cellular yg dipakainya.

3. Tips untuk menge-Check keabsahan mobil/motor anda.
Ketik contoh : JATIM L8630NS (no plat mobilanda) Kirim ke 1717, nanti akan dpt balasan dari kepolisian mengenai data2 kendaraan anda, tips ini jg berguna untuk mengetahui data2 mobil bekas yg hendak anda akan beli.

4. Jika anda sedang terancam jiwanya krn dirampok/ditodong seseorang untuk mengeluarkan uang dari ATM, maka anda bisa minta pertolongan diam2 dgn memberikan nomor PIN scara terbalik, misal no asli PIN anda 1254 input 4521 di ATM maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui penodong tsb.
Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi hanya sedikit org yg tahu (tolong disebarkan).

5. Lupa dng nomer sendiri? Nggak usah sibuk missedcall org biar bisa tau no Sendiri? nih ada cara cek no sendiri :
Axis. : *2#
Xl. : *123*7*2*1*1 #
Smartfren : *995#
Simpati. : *808#
Tri : *998#
Indosat. : *123*30#

SEMOGA BERMANFAwAT��


Posted via Blogaway

Mengenal Hadits Mutawatir

Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi yang bilangan mereka itu ramai dan terjamin mereka itu tidak mampu melakukan pembohongan, mulai dari awal hingga akhir sanad (Nuruddin 'Itr, Manhaj al-naqd fi 'ulum al-hadis, hlm. 404)

Hadis mutawatir dibahagi kepada dua bahagian, iaitu Mutawatir Lafzi dan Mutawatir Ma’nawi.

a) Mutawatir Lafzi bermaksud hadis yang dilaporkan oleh kesemua perawi dengan lafaz yang sama. Contohnya, hadis yang bermaksud, "Sesiapa yang berbohong terhadapku dengan sengaja, maka bersiap sedialah dengan tempatnya di dalam api neraka". Hadis ini diriwayatkan oleh lebih 70 orang sahabat Nabi (Nuruddin 'Itr, Manhaj al-naqd fi 'ulum al-hadis, hlm. 405).

b) Mutawatir Ma’nawi bermaksud hadis tersebut diriwayatkan oleh ramai perawi, namun dengan lafaz yang berbeza-beza, tetapi maknanya sama. Contohnya, hadis tentang mengangkat tangan ketika berdoa. Hadis ini telah diriwayatkan daripada Nabi Muhammad saw sekitar 100 macam hadis tentang mengangkat tangan ketika berdoa, ketika peristiwa yang pelbagai (Nuruddin 'Itr, Manhaj al-naqd fi 'ulum al-hadis, hlm. 406). 3)


Posted via Blogaway

Mengenal Hadits Mutawatir

Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi yang bilangan mereka itu ramai dan terjamin mereka itu tidak mampu melakukan pembohongan, mulai dari awal hingga akhir sanad (Nuruddin 'Itr, Manhaj al-naqd fi 'ulum al-hadis, hlm. 404)

Hadis mutawatir dibahagi kepada dua bahagian, iaitu Mutawatir Lafzi dan Mutawatir Ma’nawi.

a) Mutawatir Lafzi bermaksud hadis yang dilaporkan oleh kesemua perawi dengan lafaz yang sama. Contohnya, hadis yang bermaksud, "Sesiapa yang berbohong terhadapku dengan sengaja, maka bersiap sedialah dengan tempatnya di dalam api neraka". Hadis ini diriwayatkan oleh lebih 70 orang sahabat Nabi (Nuruddin 'Itr, Manhaj al-naqd fi 'ulum al-hadis, hlm. 405).

b) Mutawatir Ma’nawi bermaksud hadis tersebut diriwayatkan oleh ramai perawi, namun dengan lafaz yang berbeza-beza, tetapi maknanya sama. Contohnya, hadis tentang mengangkat tangan ketika berdoa. Hadis ini telah diriwayatkan daripada Nabi Muhammad saw sekitar 100 macam hadis tentang mengangkat tangan ketika berdoa, ketika peristiwa yang pelbagai (Nuruddin 'Itr, Manhaj al-naqd fi 'ulum al-hadis, hlm. 406). 3)


Posted via Blogaway

Agar Doa Anda Mustajab

Ada seseorang bertanya kepada Ibrohim bin Adham:

Allah ta'ala berfirman (yg artinya): "Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ijabahi doa kalian" [QS. Ghofir: 60]. Lalu mengapa kita biasa berdoa, tapi doa kita tidak diijabahi?

Ibrohim pun mengatakan: Karena lima hal.

Dia bertanya lagi: apa semua itu?

Ibrohim menjawab:

1. Kalian telah mengenal Allah, tapi kalian tidak tunaikan hak-Nya.

2. Kalian telah membaca Alqur'an, tapi kalian tidak amalkan isinya.

3. Kalian mengaku cinta Rasul -shollallohu alaihi wasallam-, tapi kalian tinggalkan tuntunannya.

4. Kalian katakan: 'kami melaknat Iblis', tapi kalian mengikutinya.

5. Kalian tinggalkan aib kalian, tapi kalian permasalahkan aib orang lain.

[Kitab: Jami' bayanil Ilmi wa Fadhlih 1/689].


Posted via Blogaway

Rabu, 04 Maret 2015

Enam Alat Sederhana Bela Diri Muslimah

Saat ini yang namanya kejahatan tidak memandang gender. Apakah itu laki-laki atau perempuan, selama itu menguntungkan bagi penjahat, semuanya disikat. Hal ini tidak terkecuali muslimah. Serapi apapun jilbabnya. Namanya kejahatan bukan hanya karena kesempatan namun tidak jarang pula karena kebutuhan.

Sebab itu, para muslimah harus membekali diri dengan teknik sederhana bela diri. Minimal mempunyai persiapan alat pengaman saat harus berada diluar rumah tanpa mahram. Sebenarnya ada banyak benda-benda disekitar kita yang bisa dijadikan alat pengaman diri yang ampuh. Berikut ini beberapa alat beserta cara penggunaannya:

1.Jarum pentul Para muslimah tentu tidak pernah lepas dari satu barang ini. Biasanya digunakan untuk menyematkan kerudung atau jilbab. Ternyata, bukan hanya untuk memperbaiki penampilan, jarum pentul juga bisa digunakan sebagai alat bela diri yang sederhana. Cara penggunaannnya mudah. Misal suatu saat kita sedang naik angkutan kota dan yang duduk disebelah kita adalah laki-laki yang punya gelagat menggoda (missal dengan duduk lebih dekat), pegang erat jarum pentul, arahkan pada orang yang mepet-mepet kita. Jangan ragu untuk menusukkan bila laki-laki iseng tersebut terus mepet-mepet.

2.Pulpen Pulpen yang bisa digunakan sebagai alat pengaman adalah yang ujungnya runcing. Alat ini bisa dijadikan pengganti pisau. Bisa digunakan untuk menusuk lawan. Namun, pastikan pada saat menusuk lawan, si lawan sudah ada dalam radius jangkauan tangan kita.

3.Gunting kecil atau cuter Sebenarnya lebih aman menggunakan gunting, sebab cuter biasanya mudah patah mata cuternya. Biasakan untuk meletakkan barang ini di tempat yang mudah dijangkau. Misalnya di saku tas. Sehingga bila diperlukan tidak perlu rebut mencarinya.

4.Payung Payung yang dimaksud disini adalah payung yang ujungnya runcing. Bukan payung lipat seperti yang kebanyakan orang punyai saat ini. Payung dengan ujung runcing dapat digunakan untuk menusuk atau minimal member gertakkan saat kita diganggu orang tidak bertanggungjawab.

5.Sandal atau sepatu Sandal atau sepatu yang bawahnya keras punya kelebihan tersendiri sebagai alat beladiri yaitu rasa sakit yang dihasilkan saat digunakan untuk menginjak kaki orang. Saat menginjak pilih titik yang menjadi pusat injakan, missal jempol kaki.

6.Parfum Semprot Benda ini mungkin tidak melukai penjahat (kecuali kalau isinya sudah diganti dengan air cabe), namun paling tidak memberikan waktu kepada kita untuk lari meminta bantuan.

Hal yang tidak kalah penting selain menyiapkan diri dengan ilmu beladiri dan bersiap dengan alat bela diri sederhana adalah melakukan tindakan pencegahan. Cek kembali penampilan kita, apakah penampilan seperti itu membuat orang lain tertarik untuk menggoda dan merampok. Atau apakah pakaian yang kita gunakan sudah cukup aman dan bisa digunakan mengamankan diri. Pastikan tubuh bisa bergerak bebas dengan menggunakan pakaian-pakaian yang tidak ketat. Sehingga bila diperlukan pembelaan diri dengan cara menendang atau sejenisnya kita tidak terganggu dengan ketatnya pakaian yang kita pakai.

www.fimadani.com


Posted via Blogaway

DUA SYARAT UNTUK KESELAMATAN; KUFUR KEPADA THOGHUT DAN IMAN KEPADA ALLOH

Bahwa yang dituntut dari setiap muslim disetiap zaman dan tempat agar dia menjadi muwahhid adalah merealisasikan makna laa ilaaha ilallaah yang sebenarnya dimana mayoritas manusia lalai darinya.

Dan hal itu adalah dua syarat yang dikandung oleh kalimat itu berupa penafian (peniadaan)dan itsbat (penetapan) dan keduanya kufur kepada setiap thaghut serta iman kepada Allah dan berserah diri kepadaNya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

“Siapa yang kufur kepada thaghut serta iman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang pada Al Urwah Al Wutsqa”  (Al Baqarah : 256)

Coba perhatikan, bagaimana Dia Subhanahu Wa Ta'ala mendahulukan penafian dalan kalimat syahadat, dan itu tidak lain adalah penguat akan penting dan urgennya masalah ini.

Al ‘Alamah Asy Syinqithiy rahimahullah berkata :
“Dipahami darinya -yaitu dari ayat diatas- bahwa orang yang tidak kufur terhadap thaghut berarti tidak berpegang pada Al ‘Urwah Al Wutsqa, sedangkan orang yang tidak berpegang padanya maka ia terjerumus bersama orang-orang yang binasa” (Adlwa’ul Bayan / Tafsir surat Asy Syuura)

Apabila engkau telah mengetahui hal ini, maka jangan sekali-kali engkau mengira bahwa thaghut itu hanya berhala dari batu, sehingga engkau mempersempit makna yang luas. Akan tetapi thaghut itu mencakup ini dan yang lainnya. Thaghut diambil dari kata “Thughyan” yang artinya melampaui batas. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

“Sesungguhnya kami tatkala air sudah naik (sampai kegunung) kami bawa (nenek moyang) kamu kedalam bahtera” (Al Haqqah : 11)

Ia adalah segala sesuatu yang melampaui batas yang sebenarnya, sehingga diibadati bersama Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan macam ibadah yang telah disyari’atkan sebelumnya . Dan atas dasar ini, maka bagi setiap zaman dan tempat itu terdapat thaghut-thaghut yang bermacam-macam. Dan orang tidak menjadi muslim muwwahid sampai ia kufur kepada setiap thaghut. Dan terutama thaghut zaman dan tempatnya, serta ia bara’ah darinya dan dari peribadatan terhadapnya.

============
Semoga bermanfaat..raih amal sholeh sebarkan informasi ini
============


Posted via Blogaway