Sederetan rak yang penuh dengan buku-buku yang ditumbuhi oleh seorang pustakawan dengan berbagai administrasinya itulah yang mungkin terbayang ketika kita berbicara tentang perpustakaan beberapa dasawarsa yang lalu. Tapi kini Saat Dunia berubah dan memasuki era digital maka perpustakaan pun mengalami perluasan dunianya. Kini kita mengenal istilah ebook dan juga perpustakaan digital. Perpustakaan tanpa pengembangan ke arah perpustakaan digital akan mengalami ketertinggalan. Permasalahannya adalah bagaimana kita mengembangkan perpustakaan digital yang baik. Berikut ini kutipkan dari pintek.id tentang bagaimana menge Mengelola perpustakaan digital yang baik.
Berikut beberapa tips mengembangkan perpustakaan digital agar lebih mudah diakses:
1.Akses Internet
Kebutuhan paling mendasar dibangunnya perpustakaan secara digital adalah akses internet yang lancar dan cepat. Apakah daerah Anda sudah mendukung akan kondisi ini? Bagi daerah-daerah tertentu yang sudah mendukung kondisi ini sudah saatnya para pengelola kampus memikirkan format perpustakaan online yang sesuai.
Layanan antre pinjam buku, telat mengembalikan buku, peminjaman yang bermasalah sehingga dikenakan denda diharapkan tidak terjadi lagi pada peserta didik dengan adanya sistem digitalisasi perpustakaan tersebut.
2. Persiapan Perangkat Lunak dan Hardware
Selain internet yang mendukung, pengembangan perpustakaan digital yang bagus harus didukung dengan sistem perangkat hardware dan software yang bagus. Dalam hal ini tentu perlu adanya support dana yang memadai. Anda bisa saja memanggil teknisi terbaik dengan sistem server yang tangguh untuk memastikan kelayakan perpustakaan digital yang Anda miliki.
Pada perangkat komputer pengelola perlu dilakukan entri data, pembuatan data base, pembuatan katalog elektronik, dan administrasi lainnya seputar perpustkaan. Sedangkan pada komputer pengguna dipersiapkan sistem penelusuran dan pemindahan file dari hasil penelusuran tersebut.
3. Publikasi dan Sosialisasi
Tahukah Anda bahwa masalah yang krusial di masyarakat Indonesia bukan pada persoalan tersedianya fasilitas baca yang mendukung tetapi masalah minat baca yang masih kurang. Hal ini mungkin saja akan terjadi pada mahasiswa dan pelajar di kampus dan sekolah.
Umumnya orang akan mencari sumber bacaan hanya karena masalah tugas kuliah, tugas sekolah, kebutuhan untuk ujian dan sebagainya. Sedangkan kesadaran sendiri untuk membaca guna meningkatkan pengetahuan literasi masih kurang.
Itulah pentingnya sosialisasi perpustakaan online yang dimiliki sebuah lembaga pendidikan. Perlu dipromosikan setiap saat, sosialisasi menggunakan iklan, baleho, iklan online dan sebagainya untuk menginformasikan secara luas kepada masyarakat.
Walaupun sudah dimudahkan secara online, tidak semua orang tertarik dengan model perpustakaan ini karena soal minat baca yang rendah dan alasan ketidaknyamanan sistem digital. Namun, jika Anda memiliki mahasiswa dan pelajar usia generasi z atau milenial, model perpustakaan digital akan lebih diburu.
4. Sistem Kerjasama
Pengelolaan perpustakaan digital oleh sebuah lembaga pendidikan akan lebih prospek jika dilakukan dengan sistem kolaborasi dengan banyak pihak. Selain meningkatkan kualitas pelayanan, cara ini akan lebih meningkatkan bergaining perpustakaan itu sendiri. Layanan digital perpustakaan ini bahkan bisa menjadi sumber kesejahteraan.
Sebagaimana tujuan literasi adalah untuk kesejahteraan. Perpustakaan yang dikelola secara profesional dan digital memiliki peran yang cukup penting di masyarakat. Geliatnya harus dikenal dan sering ditampilkan dalam bentuk promosi di masyarakat.
Kerjasama pihak lembaga pendidikan dengan swasta juga perlu dilakukan. Menaja even-even kampanye literasi, acara kemahasiswaan, kesiswaan, acara akademik dan sebagainya perlu dilakukan sebagai bagian dari kampanye minat baca di masyarakat.
Sudah tidak zamannya lagi mengelola perpustakaan hanya dengan duduk di ruangan, menunggu pengunjung datang meminjam buku dan sebagai. Pembaca dan kampanye baca harus dilakukan secara aktif dan masif. Upaya jemput bola harus dilakukan melalui pola dan kegiatan kreatif yang langsung dilakukan kepada masyarakat.
5. Kreativitas
Walaupun perpustakaan bisa diakses dari mana saja, menciptakan suasana ruang dan tempat perpustakaan yang nyaman secara offline sangat membantu minat orang berkunjung. Membangun tempat untuk menarik minat orang membaca harus kreatif. Buatlah semacam lingkungan yang memiliki multifungsi semua kegiatan.
Contoh sebuah ruangan yang ditujukan untuk membaca perlu didesain dengan model yang unik dan kreatif, akses internet yang mendukung, ruang diskusi yang menarik, layanan konsumsi sesuai kebutuhan, kenyamanan dan kegiatan kreativitas sering dilakukan di tempat tersebut. Inilah kebutuhan literasi masa kini yang perlu ada para sebuah perpustakaan modern.
Sumber: pintek.id