Anis Farida, siswa kelas 9A ini dikenal sebagai anak yang pendiam. Namun dibalik sifat pendiamnya ini, ternyata menyimpan sejumlah prestasi yang cukup membanggakan.
Putri dari Bapak Takromin ini berhasil menjuarai Lomba Musbaqah Takhfid Quran tingkat Kabupaten Temanggung yang dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2017. Dengan diraihnya sebagai Juara 1 maka dia berhak mewakili ke tingkat propinsi Jawa Tengah.
Dalam lomba MAPSI yang diselenggarakan tanggal 22 Agustus 2017, Anis berhasil memperoleh peringkat 2. Berbagai prestasi yang diperoleh anis tidak membuatnya berbangga dan berhenti untuk mengasah diri. Ia selalu rajin mengasah hafalannya.
Saat ini Anis sedang bersiap siap untuk maju ditingkat propinsi Jawa Tengah yang akan diselenggarakan 28 - 30 Agustus 2017 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Semoga sukses menggapai prestasi yang terbaik..
Membentuk generasi Islam yang bertaqwa, berwawasan berakhlak mulia dan berempati.
Jumat, 25 Agustus 2017
Anis Farida, Bersiap Lomba di Tingkat Propinsi
Kantong Bocor
Imam mesjidil haram almakki dalam khutbahnya mengatakan:
إحذروا الكيس المثقوب
Hati-hati dengan kantong yg bocor
" تتوضأ أحسن وضوء " لكــن. .. تسرف في الماء' كيس مثقْوب
Engkau telah berwudhu dgn sebaik-baik wudhu akan tetapi engkau boros memakai air, (itu sama dengan)
kantong bocor
" تتصدق عَلى الفقراء بمبلغ ثم .. تذلهم وتضايقهم *كيس مثقْوب.
Engkau bersedekah kepada fakir miskin kemudian, engkau6 menghina dan menyulitkan mereka, (itu seperti)
kantong bocor
تقوم الليل وتصوم النهار وتطيع ربك" لكــن. .. قاطع الرحم كيس مثقْوب
Engkau sholat malam hari, puasa di siang hari, dan mentaati tuhanmu, tapi engkau memutuskan (tali) silaturrahmi, (jelas itu adalah)
kantong bocor
تصوم وتصبر عَلى الجوع و العطش" لكـن .. تسب وتشتم وتلعن كيس مثقْوب
Engkau sabar dengan haus dan lapar, tapi engkau menghina dan mencaci, (sama dengan)
kantong bocor
" تلبسين الطرحه والعباية فوق الملابس "لكـن .. العطر فواح كيس مثقْوب
Engkau memakai baju kerudung dan kebaya, tapi minyak Wangi menyengat, (itu)
kantong bocor
تكرم ضيفك وتحسن إليه لكـن .. بعد خروجه تغتابه وتخرج مساوئه كيس مثقْوب
Engkau memuliakan tamumu dan berbuat baik kepadanya, tapi setelah dia pergi engkau menggunjingkanya, (sungguh itu)
kantong bocor
أخيرا ً لا تجمعوا حسناتكم في كيس مثقْوب . تجمعوها بصعوبة من جهة .. ثم تسقط بسهولة من جهه أخرى..
يا رب اسألك لي ولأحبتي الهداية والغفران .
Pada akhirnya engkau hanya mengumpulkan kebaikanmu dalam kantong bocor, satu sisi engkau mengumpulkan dengan susah payah kemudian engkau menjatuhkannya dg mudah di sisi lain.
Ya Rabb, kami mohon hidayah dan ampunan atas kami dan orang-orang yg kami cintai
عجائب الشعب العربي :
Keganjilan-keganjilan orang-orang Arab (secara khusus dan kaum muslimin umumnya)
1- لايستطيع السفر للحج لأن تكلفة الحج مرتفعه .. لكن يستطيع السفر رغبةً في تغيير الجو !
ألا إن سلعة الله غالية
1. Tidak mampu pergi haji karna biayanya besar, akan tetapi sanggup pergi wisata mengganti suasana,
bukankah perdagangan Allah itu mahal
2- لايستطيع شراء الأضحية لغلاء السعر لكن يستطيع شراء آيفون لمواكبة الموضة.
ألا إن سلعة اللَّـه غالية
2. Tidak sanggup membeli hewan qurban karna harganya yg mahal, tapi sanggup membeli iPhone sekedar ganti model.
bukankah perdagangan Allah itu mahal
3- يستطيع قراءة محادثات تصل إلى ١٠٠ محادثه في اليوم ..
ولا يستطيع قراءة ١٠ آيات من القرآن بحجة ليس لديه وقت لقراءة القرآن6
ألا إن سلعة الله غالية
Sanggup membaca chatingan hingga seratus percakapan tiap hari, namun tidak sanggup membaca 10 ayat alquran dengan dalih tiada waktu yg cukup untuk membaca.
bukankah perdagangan Allah itu mahal
قليل من سيرسلها لأنه يشعر بالحرج .
Sedikit yg mau menyebarkannya/ men share karena merasa berat..
تخيل ان الله يراك وانت تنشرها لاجله.
Angankan di benakmu bahwa Allah selalu melihatmu.. Dan engkau menyebarkannya karenaNya..
اذا اعجبتك الفكرة .. فانشرها .
وإذا لم تعجبك .. فمر كأنك لم ترى شيئا.
Jika engkau terpanggil sebab tulisan ini maka sebarkanlah.. Namun jika tidak maka anggap engkau tidak pernah lihat..
يارب من يرسلها ترزقه من حيث لايحتسب
Ya Robb... Siapa yg mau menshare tulisan ini berilah rizki dari arah yg tidak disangka-sangka..
Sabtu, 29 April 2017
Tips Belajar yang Efektif dan Efisien
Belajar, sebagai pelajar sudah menjadi kewajiban untuk kamu belajar. Terkadang belajar menjadi merepotkan dan menyebalkan, nah buat kamu yang sekarang masih dibangku sekolah, berikut ada beberapa tips untuk kamu agar belajar lebih efisien.
1. Berganti tempat belajar
Menemukan lokasi belajar yang tepat memang bisa membantu kamu untuk lebih konsentrasi saat belajar. Tahukah kamu bahwa berganti lokasi belajar juga punya manfaat? Otak akan mengasosiasikan apa yang kita pelajari dengan kondisi lingkungan sekitar. Jadi dengan berganti lokasi belajar akan membuat kamu memiliki lebih banyak asosiasi antara informasi dan lingkungan yang beragam.
2. Membuat outline
Membuat outline atau rangkuman dari poin-poin yang telah kamu pelajari dapat membantu kamu mengorganisir setiap informasi yang penting. Ini juga menjadi langkah awal untuk menentukan apa yang sudah kamu ketahui dan apa yang harus kamu pelajari untuk ujian.
3. Buat jadwal
Ketika kamu sudah menentukan apa yang ingin kamu ulas, maka mulai atur jadwal untuk apa saja yang kamu harus pelajari dan kapan kamu harus mempelajarinya. Mengulas sebuah bahan pelajaran sedikit demi sedikit setiap harinya akan lebih baik daripada menggunakan metode sistem kebut semalam.
4. Ubah apa yang kamu pelajari
Sama seperti mengubah lokasi belajar, menguah subjek materi yang dipelajari juga penting. Mulai dengan mempelajari satu mata pelajaran, lalu ganti ke mata pelajaran lain. Kamujuga bisa mengubah metode dalam belajar. Bisa menggunakan flash card maupun mencoba soal pemecahan masalah. Dengan belajar menggunakan beragai metode yang berbeda akan menghindarkan kamu dari kebosanan.
5. Perluas media belajar kamu
Belajar bukan hanya dari buku, sekarang banyak media yang bisa digunakan. Misalnya kamu ingin mempelajari tentang sejarah Indonesia. Nah pelajaran sejarah biasanya membosankan karena harus menghafal berbagai tanggal, tokoh, maupun lokasi. Kenapa tidak kamu mencari referensi lain, bisa dalam bentuk film maupun dokumeter. Belajar jadi lebih mengasyikan.
6. Belajar kelompok
Terkadang belajar sendiri adalah cara terbaik agar kita bisa berkonsentrasi penuh pada apa yang kita pelajari. Tapi di lain waktu, belajar kelompok juga bisa membantu kita fokus. Dengan belajar kelompok kia bisa saling berbagi dengan cara yang berbeda dalam mengatasi sebuah soal misalnya. Ketika memilih teman belajar kelompok pastikan kalau mereka punya tujaun yang sama dalam ujian dan mereka memiliki sifat personal yang cocok denganmu.
Sumber: student.cnnindonesia.co.id
Selasa, 25 April 2017
Jumat, 24 Maret 2017
“Indonesia Pusat Peradaban Islam Saat Ini”
Oleh: Sri Lestari Linawati*
“Pada abad ke-10, pusat peradaban Islam adalah Baghdad. Sekarang, Indonesia Pusat Peradaban Islam”. Ini adalah pernyataan paling menarik yang disampaikan Dr. Aoki Takenobu dan Dr. Akutsu Masayuki dari Chiba University Jepang, kamis, 9 Maret 2017, di Hall 4 Baroroh Baried, Gedung A Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Studium Generale “Considering Indonesian Islamic Society from Nursing Care Field in Contempary World” ini dihadiri sekitar 400 mahasiswa dari 13 prodi yang ada di UNISA Yogyakarta.
Di era Meiji, Jepang selama ratusan tahun menerima modernisasi barat dengan tetap mempertahankan tradisi Jepang seperti nilai-nilai agama dan keluarga. Namun saat ini Jepang mengalami krisis. Anak-anak muda mulai individualis, mulai kehilangan rasa hormat pada orang tua, mulai kehilangan orientasi hidup, angka bunuh diri mencapai 30.000/th, orangtua yang renta tak lagi dipedulikan. Memang benar Jepang maju dalam teknologi, kedisiplinan dan semangat kerja, itu kelebihan kita. Namun untuk nilai-nilai budaya yang mendisiplinkan nilai-nilai moral, Jepang perlu belajar kepada masyarakat muslim Indonesia.
Menurut kami, pusat peradaban Islam bukan lagi di Baghdad atau Timur Tengah. Bagi kami, pusat peradaban Islam ada di Indonesia. Indikasinya, misalnya hal memperbaiki lingkungan hidup. Sampah dipilah, didaur ulang. Hal ini diambil dari nilai-nilai agama islam, maka kemudian ada istilah “Shodaqoh sampah” yang diyakini sebagai jalan untuk masuk surga. Artinya, ajaran islam bisa dihidupkan dlm kehiduan sehari-hari.
Mengapa Indonesia merupakan pusat peradaban Islam saat ini? Menurut kami karena 2 faktor, yaitu:
1. Factor social.
Penduduk Indonesia terdiri dari beraneka agama, suku, budaya dan bahasa. Di antaranya ada suku Minang, Batak, Madura, Jawa, Bugis dan sebagainya. Demikian data statistic yang ada. Agama ada Islam, Hindu, Budha dan itu diintegrasikan dalam satu negara “Indonesia”. Ini mencerminkan adanya persatuan dan kesatuan Indonesia.
2. Pendidikan.
“Angka buta huruf hampir 0 %”, kata Dr. Aoki. Hampir tidak ada orang di Indonesia yang tidak bisa membaca, semuanya bisa membaca. (Untuk hal ini tampaknya saya masih mempertanyakan. Faktanya, masih banyak warga Indonesia yang masih perlu baca tulis).
Dr. Aoki dan Dr. Akatsu telah melakukan riset Islam di Indonesia ini sekitar 5 tahun. Beliau melihat pentingnya integrasi sains dan agama. Beliau memulai pembahasannya dari pemahaman Islam di Jepang dan mengakhirinya dengan menekankan tugas ini kepada muslim Indonesia. “Tugas saudara-saudara sangat penting, yaitu mensosialisasikan Islam, agar masyarakat di luar Indonesia dapat menemukan solusi mengatasi ‘ jaman edan’ yang dihadapinya. Harus belajar dari Indonesia.”
“Are you ready for Islam Berkemajuan in Nursing Field?” ditanyakan tiga kali oleh Dr. Aoki, seolah memastikan kesediaan muslim Indonesia. Pemerintah Jepang punya undangan kesempatan bekerja sambil belajar, manfaatkan. Muslim Indonesia memiliki KEKUATAN AGAMA ISLAM YG SANGAT KUAT.
Saya kira ini adalah petunjuk Allah bagi kita, tenaga kesehatan muslim Indonesia. Dari seorang doctor Jepang, kita disadarkan untuk menguatkan kembali nilai-nilai keyakinan Islam di bidang kesehatan dan kehidupan. Islam sangat menganjurkan pentingnya kebersihan bagi perwujudan kesehatan. Persoalan-persoalan kesehatan, pada akhirnya berakar pada persoalan agama dan keyakinan. Bila demikian halnya, penting dan strategis memaknai kembali ikon “Profesional Qur’ani”, professional yang terinsiprasi Al-Qur’an. Wallahu a’lam.
*) Sri Lestari Linawati, S.S., M.S.I., Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Selasa, 14 Maret 2017
Rehat, Bukan Berhenti Tapi Menghimpun Energi
Kelelahan kerja mengakibatkan penurunan kualitas kerja. Bahkan juga penurunan kreatifitas pekerja. Jadi perlu rehat sejenak. Artinya istirahat kadang perlu dimaknai menjadi sebuah proses menghimpun energi.
Ibarat gergaji, yang perlu diasah tak sekedar dituntut memotong kayu. Harapannya setelah rehat produktifitas dan kreatifitas meningkat.
Koleksi pengajian bablas ke Dieng, refreshing sejenak
Sabtu, 14 Januari 2017
Hadits Tentang Maulid dan Sedekah Atas Nama Orang Tua Yang sudah Meninggal
Pertanyaan:
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Berhubung keterbatasan ilmu dalam mencari kebenaran terutama masalah agama Islam saya mohon bantuan kiranya Bapak dapat menjelaskan:
1. Hadits yang dikemukakan khatib dalam berkhutbah berkenaan dengan memperingati hari kelahiran Rasulullah (maulid) yang merupakan keharusan bagi umat Islam dengan alasan sebuah hadits. Setelah dikonfirmasikan ternyata hadits tersebut diperolehnya dalam buku khutbah (matan hadits terlampir). Yang menjadi pertanyaan saya, benarkah matan terlampir itu sebuah hadits? Kalau benar, bagaimana kedudukan hadits tersebut? Shahih, hasan, dhaif, atau yang lain?
2. Dalam buku berjudul "Pilihan Hadits Politik, Ekonomi Dan Sosial" yang disusun oleh S. Ziyad 'Abbas terbitan Pustaka Panji Mas Jakarta 1991 halaman 291 s.d. 294 tentang sedekah untuk orang mati (matan hadits terlampir). Yang menjadi pertanyaan saya, apa makna dan maksud hadits tersebut, dan bagaimana kedudukan hadits tersebut kalau dihubungkan dengan al-Quran surat an-Najm ayat 39 dan dengan hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari maupun Muslim (dalam Tanya Jawab Agama Jilid I halaman 117 dan 118 susunan Tim Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah)?
Demikian, keberkenanan Bapak menjawab serta menjelaskan pertanyaan saya tersebut di atas saya aturkan banyak terima kasih. Nasruminallah wa fathun qarib.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Wr. Wb.
Berikut ini jawaban atas pertanyaan bapak:
1. Hadits yang bapak lampirkan pada lampiran no. 1 berbunyi:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِي كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِي مَوْلِدِي فَكَأَنَّمَا أَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَهَبٍ فِي سَبِيْلِ اللهِ.
Artinya: “Nabi saw bersabda: 'Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafa'at kepadanya kelak pada hari kiamat. Dan barang siapa mendermakan satu dirham di dalam menghormati hari kelahiranku, maka seakan-akan dia telah mendermakan satu gunung emas di jalan Allah'.”
Setelah kami lacak dan teliti dalam kitab-kitab hadits, kami tidak mendapatkan hadits tersebut. Kami cenderung untuk mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits maudhu' atau palsu. Kecurigaan kami terhadap hadits ini karena beberapa sebab, antara lain hadits tersebut tidak ada perawinya. Selain itu, redaksinya juga menunjukkan bahwa itu bukan sabda Rasulullah saw, karena di dalam redaksinya disebutkan amalan yang kecil (sedekah satu dirham) dibalas dengan pahala yang sangat besar (seakan-akan telah mendermakan satu gunung emas). Tambahan pula dalam masalah maulid (hari kelahiran) Nabi saw itu memang banyak hadits palsu yang dibuat untuk mengagungkan perayaan hari kelahiran tersebut oleh orang-orang yang mengaku mencintai Nabi saw. Mereka membuat hadits palsu itu dengan alasan tidak mengapa berbohong untuk (kepentingan) Nabi saw. Padahal Nabi saw tidak perlu kepada pembohongan mereka itu. Menurut pendapat kami, memperingati hari kelahiran Nabi saw itu hukumnya bukan wajib, tetapi ia boleh dilakukan dengan syarat menjauhi perkara-perkara bid'ah dan syirik.
2. Hadits-hadits yang bapak lampirkan pada lampiran no. 2 berbunyi:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أُمَّهُ تُوُفِّيَتْ، أَيَنْفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَإِنَّ لِي مِخْرَافًا وَأُشْهِدُكَ أَنِّي قَدْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا. [رواه البخاري]
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a.: Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: Sesungguhnya ibuku telah wafat, apakah bermanfaat baginya jika saya bersedekah atas namanya? Jawab beliau: "Ya". Orang itu berkata: Sesungguhnya saya mempunyai kebun yang berbuah, maka saya mempersaksikan kepadamu bahwa saya telah menyedekahkannya atas namanya.” [HR. al-Bukhari]
Dan sabda beliau:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أُمِّي افْتَلَتَتْ نَفْسُهَا، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ. [رواه البخاري ومسلم واللفظ للبخاري]
Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah r.a.: Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw: Sesungguhnya ibuku meninggal secara mendadak, dan saya menduga jika dia berkata pasti dia bersedekah, maka apakah dia mendapat pahala jika saya bersedekah atas namanya? Jawab beliau: "Ya".” [HR. al-Bukhari dan Muslim, lafadz al-Bukhari]
Dan sabda beliau lagi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أَبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالاً وَلَمْ يُوْصِ، فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ إِنْ أَتَصَدَّقُ عَنْهُ؟ قَالَ: نَعَمْ. [رواه مسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw: Sesungguhnya ayahku wafat dan meninggalkan harta akan tetapi beliau belum berwasiat. Maka apakah dia dihapuskan (dosanya) jika saya bersedekah atas namanya? Jawab beliau: "Ya".” [HR. Muslim]
Hadits-hadits sahih riwayat al-Bukhari dan atau Muslim ini menunjukkan dengan jelas bahwa sedekah yang kita lakukan dengan mengatasnamakan orang tua kita itu pahalanya sampai kepada mereka. Adapun jika hadits-hadits di atas dihubungkan dengan ayat dan hadis berikut:
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” [QS. An-Najm (53): 39].
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ. [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah r.a. beliau berkata: “Rasulullah saw bersabda: 'Barangsiapa yang membuat hal baru pada ajaran kami ini yang bukan termasuk darinya maka tertolaklah ia'.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Maka dapat diambil kesimpulan berikut:
Pada umumnya, sebagaimana dinyatakan dalam surat an-Najm (53) ayat 39, seorang manusia itu tidak memperoleh pahala dari Allah selain apa yang telah diusahakannya/dikerjakannya sebelum dia meninggal dunia. Oleh karena itu, setelah meninggal dunia, dia tidak akan mendapatkan pahala apa-apa dari Allah karena dia tidak bisa lagi beramal saleh.
Namun keumuman ayat di atas dikhususkan oleh hadits-hadits yang menyatakan bahwa sedekah yang dilakukan seorang anak atas nama orang tuanya yang telah meninggal dunia, pahalanya sampai kepada orang tua yang telah meninggal dunia tersebut. Sebagian ulama menambahkan, bahwa kemauan anak untuk bersedekah atas nama orang tuanya itu termasuk hasil usahanya mendidik anak tersebut ketika masih di dunia dahulu, sehingga layak jika sedekahnya itu sampai kepadanya.
Adapun hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim terakhir itu adalah mengenai sesuatu yang dibuat-buat dalam agama atau disebut dengan bid'ah, yaitu sesuatu yang tidak mempunyai sandaran hukum. Dan masalah sedekah atas nama orang tua yang telah meninggal itu --karena ada dalil atau sandaran hukumnya-- bukan termasuk perkara bid'ah.
Wallahu a'lam bish-shawab. *mi)
Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
E-mail: tarjih_ppmuh@yahoo.com dan ppmuh_tarjih@yahoo.com
http://www.fatwatarjih.com/2013/10/hadits-maulid-nabi.html?m=1