Jumat, 31 Mei 2013

AKU SEORANG PENGECUT

   
 Aku mengayuh sepedaku dengan kencang, 10 menit lagi pukul 7. Aku sampai di perempatan jalan raya banyak orang yang berlalu lalang.
‘’Mampus aku, lampu merah pula, waktuku terbuang’’.
      Dipinggir jalan aku melihat seorang kakek ditodong oleh dua orang perampok, namun orang-orang yang berlalu lalang pura-pura tidak melihat. Aku ingin sekali menolongnya, tetapi tiba-tiba lampu hijau menyala.Ku urungkan niatku untuk menolong tapi aku takut di hukum karena terlambat.Aku berusaha untuk melupakannya dan  menganggap kejadian itu tidak pernah terjadi.
      Aku sampai sekolah tepat pukul 7. ‘’Robert cepat gerbang mau di tutup’’, teriak satpam. Aku berlari ngos-ngosan. Aku beruntung tiba di kelas guru jam pertama belum tiba di kelas. Teng... teng... teng... bel istirahat berbunyi.Aku melihat Mona menenteng tasnya sambil menangis. Aku mendekati Mona. Mona adalah sahabat karibku sejak TK. Aku bertanya ’’Ada apa Mon?’’. ‘’Aku dijemput papaku Bert, kata papa kakekku masuk RS Antonius karena kepalanya terbentur aspal. Kata papaku tadi pagi diserang oleh dua orang perampok lalu kakek memberontak dan terjadi tarik-menarik antara kakek dan perampok. Aku terdiam sejenak, untuk memastikan aku bertanya. ‘’dimana kejadian itu terjadi ? ’’. Diperempatan jalan sekitar pukul 7 kurang Aku tertunduk lesu, jangan-jangan kakek itu kakeknya Mona. Ternyata aku seorang pengecut. ‘’ maafkan aku  Mona’’.                  

 4 Mei 2013
Karya: 7A Putri

Tidak ada komentar: